Se ekor Ayam & Elang

Pada suatu hari di bumi entah berada dimana. Se-ekor Ayam tengah mengais-ngais ke tanah mencari sesuatu yang bisa dimakan meninggalkan goresan di tanah tak beraturan. Tidak salah bila seorang siswa atau mahasiswa yang tulisannya nggak beraturan dibilangin, “Kayak cakar ayam”. Yah seperti itulah. Tapi bila ayam mengais meninggalkan goresan tak beraturan bukan karena ayam nggak ngerti apa itu Estetika (nilai rasa berupa keindahan). Malah itulah nilai Estetikanya. Karena ayam mengais penuh ketelitian dan makna. Cobalah singkapkan horden jendela. Bukalah jendela kamar dan lihatlah ke bawah cari ayam dan perhatikanlah, tentu bila kaki ini terasa malas melangkah keluar untuk melihat pelajaran dari ciptaan Allah itu lebih dekat. Ayam mengais menarik satu, dua, tiga bahkan sampai empat goresan Kemudian berhenti. Matanya memperhatikan hasil goresan itu dengan seksama penuh ketelitian hingga kadang kepalanya bergerak kekanan kekiri seakan mengamati sesuatu. Bila ia tidak menemukan sesuatu yang dicari maka kedua kakinya akan menghapus kembali goresan itu dan mulai lagi ia mengais meninggalkan goresan. Goresan penuh makna yang hanya dia dan Penciptanya yang tahu “Allah”. So..sekiranya ayam ngerti bahasa manusia dan tau kalau buah karyanya sering dilekatkan untuk mengejek siapa pun dari manusia yang tulisannya jelek atau nggak bisa dibaca. Ia bakal protes dan mau berargumen habis-habisan mempertahankan apa yang ia yakini benar. Seperti itulah, Ayam akan mempertahankan bahwa goresan yang di buatnya tidak identik dengan ketidak_teraturan dan tidak boleh dijadikan symbol untuk mengejek manusia yang tulisannya nggak beraturan. Bahkan mungkin, sampai darah penghabisan pun ia rela untuk itu. Buktinya ketika ayam disembelih. Ia masih mampu menciptakan karya seni penuh rasa berupa goresan kaki berulang-ulang di tanah seakan mewakili kepedihan yang dirasakannya dan juga kegembiraan karena setelah itu ia ngerasa tubuhnya bermanfaat untuk manusia.

Pengen Baca selengkapnya? Silahkan Download! klik Bismillah

0 komentar: