Sedekah yang Utama, Antara yang Tersembunyi dan Terang-terangan

Pagi itu penduduk miskin dan para janda di kota Madinah dibuat tercengang karena tak lagi mendapatkan paket bantuan seperti biasanya. Sebelumnya, setiap pagi mereka mendapati karung berisi gandum di depan pintu rumah-rumah mereka. Kiriman tak bertuan yang biasanya mereka terima, pagi itu telah terhenti. Ada apa gerangan? Apakah maksud berhentinya kiriman itu? Siapakah sosok misterius yang sering mengirimkan paket sebelum para penghuni rumah itu terjaga?

Sementara itu, di tempat lain tampak seorang tampak memandikan jenazah. Namun, ada yang janggal pada tubuh si mayyit, di bagian punggungnya ada tanda menghitam yang menunjukkan bahwa jenazah tersebut sering memanggul beban berat di atas punggungya. Jenazah yang dimandikan itu adalah Ali bin Husain, cucu Ali bin Abi Thalib ra.
Sepeninggal cicit rasulullah Saw. tersebut penduduk Madinah yang biasa menerima santunan pun tak pernah lagi mendapatkan kiriman gandum misterius di depan pintu rumah mereka. Akhirnya terungkaplah misteri tersebut.
Setiap malam putra Husain mengangkat karung gandum dan membagi-bagikannya kepada orang miskin dan para janda. Beliau hanya meletakkan karung gandum itu di depan rumah mereka. Dalam catatan Ibn Katsir menyebutkan bahwa beliau menyantuni 100 orang miskin. Muhammad bin Ishaq berkata, "Penduduk Madinah hidup dengan makanan itu, sementara mereka tidak tahu siapa yang telah memberi makanan itu kepada mereka.”

Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Ali bin Husain mengatakan: “Sesungguhnya shadaqah yang diberikan pada malam yang gelap dapat memadamkan kemurkaan Allah."
Sedekah merupakan amalan mulia, dan lebih mulia jika dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Allah Ta’ala berfirman:
إِن تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنكُم مِّن سَيِّئَاتِكُمْ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ [٢:٢٧١]

Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al Baqarah:271)

Ada beberapa bonus khusus yang dijanjikan oleh Allah dan RasulNya kepada mereka yang menyembunyikan sedekahnya.

Berada dibawah Naungan Allah.

Pada hari kiamat kelak ketika matahari didekatkan sedekat-dekatnya ke kepala manusia. Pada hari itu semua orang mengharapkan naungan untuk menghindari panas matahari yang menyengat. Tapi, hari itu hanya Allah yang menaungi. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim rahimahullah disebutkan, diantara manusia yang akan mendapatkan naungan itu adalah orang berinfak secara diam-diam. “Ada tujuh kelompok manusia yang akan dinaungi oleh Allah pada hari ketika tidak naungan kecuali naunganNya: ... (satu diantaranya) Seseorang yang bersedekah, ia menyembunyikan sedekahnya sampai-sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan oleh tangan kanaanya”.(HR Muslim). Kalau tangan kiri saja tidak tahu, bagaimana lagi orang lain. Ini adalah gambaran keikhlasan.

Meredam Kemarahan (Kemurkaan Allah).

Abu Umamah radhiyallaahu ‘anhu menceritakan, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perbuatan baik (kepada sesama) dapat menghindarkan perseteruan, sedekah secara sembunyi-sembunyi memadamkan kemarahan Ar-Rab, Silaturrahmi menambah umur.”

Sedekah dapat memadamkan kemarahan Allah karena pada asalnya keengganan untuk berzakat dan bersedekah dapat mengundang kemurkaanNya. Kemurkaan Allah dalam bentuk tertahannya hujan dari langit. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah Nabi bersabda: “Tidaklah mereka menahan zakat harta mereka, melainkan Allah menahan hujannya. Andai bukan karena hewan-hewan ternak maka Allah tidak akan menurunkan hujan kepada mereka. (HR Ibnu Majah)

Kadang harus Menampakkan Sedekah
Meskipun bersedekah secara sembunyi merupakan sebuah kemuliaan, tapi dalam situasi dan kondisi tertentu kita dianjurkan memperlihatkan sedekah. Misalnya menampakkan sedekah dengan maksud memberi contoh kepada orang lain untuk bersedekah. Dalam kondisi seperti ini orang yang menampakkan sedekah secara tidak langsung telah mempelopori sebuah kebaikkan. Ketika ada orang yang mengikuti dan bersedekah setelahnya, maka ia akan mendapat pahala sejumlah orang yang meneladaninya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam pernah memotivasi orang-orang untuk bersedekah. Beberapa saat tidak ada seorangpun yang mengeluarkan hartanya, hingga datanglah seseorang membawa segantang korma. Lalu orang-orang yang ada di tempat itu turut bersedekah. Maka Rasulullah mengatakan “Barangsiapa yang memulai satu kebiasaan baik dalam Islam maka baginya pahala sedekah dan pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedkitpun”. (Al-Hadits)

Dalam beberapa ayatpun ketika Allah menyebutkan tentamg sedekah kadang digandengkan sedekah secara terang-terangan dan sembunyi (Misal QS:35:29). Jadi, tidak mengapa bersedekah secara terang-terangan selama dapat menjaga keikhlasan, bahkan jika diniyatkan untuk memberi contoh kepada orang lain maka hal tersebut sangat dianjurkan. Wallahu a’lam.

Syamsuddin.
(Bogor 24 Muharram 1433 H)

0 komentar: