BANJIR (Bersama dan jangan sendiri)

By: Samsul Basri

Suara Guntur  terdengar  keras
Hujan pun turun demikian deras
Sebagian Jiwa tertidur pulas
Air mengalir dari atas
Masuk Asrama  tanpa batas

Ikhwan bangun berlarian
Sibuk dengan berbagai kerjaan
Antisipasi banjir menjadi keharusan
Saling membantu adalah kewajiban.

Wahai para da’i yang lelap mendengkur
Wahai para da’i yang mulai berfikir pacar
Wahai para da’i dengan semangat mengendur
Wahai para da’i yang hanya sibuk mencari gelar
Wahai para da’i yang saling tahdzir mentahdzhir
Wahai para da’i yang suka mencari salah dan menganggap benar
Tidakkah engkau segera bangun tersadar
Dan mulai befikir
Tidakkah engkau melihat realitas sekitar
Dengan mata melebar

Maksiat membanjir
Menenggelamkan akhlak dan budi luhur
Menyisakan ribuan bahkan jutaan generasi muda tak bermoral
Fitnah dan kurafat  tumbuh menjamur
Masyarakat mengenal ilmu kian kabur
Belum lagi syirik mewabah dan menyebar
Merusak Aqidah tak kenal umur
Mendorong langkah menuju lembah binasa membakar

Mana  rasa cemburu
Mana jiwa yang Satu
Mana potensi berpadu

Liberal melempar syubhat sana sini
Demi uang aqidah digadai
Syiah tampil seolah pejuang islami
Dengan takiyyah manusia dikelabui
Pejuang gender tampil unjuk gigi
Melawan Allah perempuan berani

Bersatulah wahai da’i
Kawan  Lawan jangan salah nilai
Rapatkan barisan  jangan lari
Hadapi musuh jangan sendiri
Kibarkan jihad satukan potensi
Jangan takut dan rendah diri
Islam ajaran yang tinggi

Pijakkan langkah warnai bumi
Ilmu islam terus dikaji
Semangat jihad berkobar tiada henti
Niat besih dan suci
Tak peduli hidup atau mati
Selama ridha Allah di sisi
Itulah pejuang sejati

Pekikkan kalimat Takbir
Agar  jiwa tetap tegar
Prinsip Istiqamah tak bergeser
Bumi bergetar
Dan musuh gemetar
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar


8 Muharram 1433H
Ma’had Ulul Albab UIKA Bogor

0 komentar: