Eksistensi Hidup di Dunia

Saudaraku, jauh sebelum eksistensi kita terdefenisi adalah saat dimana kita tidak menyadari, tidak berfikir dan tidak pernah bertanya “Siapa saya, diamana ini ?”, saat kita tidak menyadari kenapa terpilih dan terlahir di dunia?. Kini, setelah tumbuh dan beranjak dewasa, ilmu pengetahuan pun bertambah, eksistensi diri kian jelas. Sayangnya sedikit diantara kita yang hendak menyelami, bertanya dan mengkaji kembali,
“Dimana saya sebelumnya ?”,
“Kenapa saya mesti ada di dunia ini dan untuk apa?”
“Akan kemana setelah hidup ini ?”
Yah, ketidak pekaan mencari, bertanya dan mengetahui hal itu berujung pada sikap mengambil langkah yang salah dalam menindaki hidup yang sangat singkat dan sementara ini.
Benarlah perkataan sebagian ulama, mereka yang selalu mentadabburi ayat-ayat Allah dan hadits Rasul-Nya yang mulia akan semakin tawadhu dalam hidup. Sebaliknya mereka yang senang dengan pembicaraan seputar filsafat terlihat acuh dalam bersikap, tampak sombong dan senang aktualisasi diri alias pamer diri. Jelas, Ayat-ayat dan hadits-hadits Rasul-Nya akan menjawab segala permasalahan eksistensi diri seseorang, “Dari mana, untuk apa dan akan kemana ?”, sedangkan filsafat menjadikan seseorang (para pengkajinya) mengharap orang lain mengacungkan jempol padanya lalu mengatakan, “Hebat!, retorika kamu hebat!, alur berpikirmu sistematis dan masuk akal.”
Saudaraku dengan keterbatasan ilmu dan kesederhanaan berfikir, saya ingin berbagi pengalaman, mengkorelasikan ketiga pertanyaan di atas.
Mari kita mulai!
penasaran ???? silahkan download! klik Bismillah

1 komentar:

  1. assalamu'alaikum. link downloadnya kalo bisa diganti akh samsul... downloadnya ribet. syukron

    BalasHapus