DEMIKIANLAH TUHANKU BRKEHENDAK (2)

 By: Ibnu Hasan

Download tulisan ini "Bismillah"

Selasa, 15 Mei 2007
Ini salah satu dari yang kesekian kalinya aku harus sibuk. Sibuk yang benar-benar harus menyita waktu, tenaga dan fikiran. Setiap malam aku harus rapat di MKU (Masjid kampus Unhas) bersama SC (Stering commitee) SII 2 yang lain dan juga panitia. Setiap SC telah kuberitahu apa yang menjadi job mereka masing-masing, dan juga konsep tentang hal-hal yang harus dicapai setiap pekannya telah kujelaskan dan kusajikan dalam bentuk draft copy. Namun tetap saja bagiku itu belum cukup untuk bersikap enjoy dan membiarkan mereka berjalan sesuai rencana. faktanya banyak kendala yang dihadapi panitia, apa yang ditargetkan untuk dicapai setiap pekannya agak sedikit berbias, dan butuh evaluasi setiap harinya. Proposal contohnya, yang pemasukannya ke birokrat dan instansi-instansi harusnya sejak tanggal 1 s/d 10 mei, kemudian tanggal 10 s/d 22 mei ditargetkan sudah bisa dipastikan ada atau tidaknya bantuan yang diberikan masing-masing pihak mengingat pelaksanaan SII 2 tanggal 25 bulan ini. Panitia dengan segala ikhtiarnya baru menyelesaikan pembuatan proposal tanggal 10, itu pun mesti di Acc-kan dulu oleh PRIII untuk ditanda tangani. Alhasil, banyak hal akhirnya harus ikut tebengkalai. Emang sih… beberapa kali rapat panitia ikhwan dan akhawat yang harus didampingi SC, aku tidak hadir. Dan sepertinya ketidak hadiranku itulah perkembangan kinerja panitia secara langsung, masalah apa yang mereka hadapi hingga mengapa banyak hal harus meleset dari target, kurang kuketahui. Aku meminta laporan SC yang menyertai rapat mereka, dan menurut SC tersebut tidak ada masalah serius, akupun focus pada urusan lain berupa konsep dan evaluasi yang tidak hanya aku presentasikan ke SC ikhwan tapi juga ke SC akhawat. Keherananpun akhirnya muncul pada saat ketua panitia kutemui di secretariat dan kutanyakan tentang perkembangan SII 2. Setelah cek dan ricek, banyak hal dari rapat mereka yang tidak terlaksana. Rupanya sebagian besar panitia tidak bisa konsen dengan tugas-tugas SII 2 ini. Pada kondisi yang lain, mereka juga harus mempersiapkan diri untuk ujian final tes dalam pekan ini. Sub’hanallah pantas saja beberapa target harus bias waktunya, pikirku. Akupun beristighfar karena sejak bulan satu kemarin aku sudah tidak lagi terikat dengan rutinitas belajar di dalam kelas dan baru sadar kalau pekan ini memang final, kasihan panitia. Aku telah memadatkan target yang harus dicapai setiap pekannya tanpa melihat bagaimana kondisi mereka sebenarnya. Cukup aku belajar dari pengalaman, aku tak ingin dan tidak boleh sampai ada yang dikambing hitamkan apalagi sampai dikorbankan, dakwah dan prestasi kedua-duanya bisa berjalan. Kukurangi aktifitas pertemuan di siang hari khusus panitia dan sebaliknya frekuensi pertemuan malampun khusus SC kutingkatkan menjadi tiga kali bahkan lebih dari itu sepekan, mengingat persiapan kegiatan ini hanya sebulan padahal idealnya tiga bulan persiapan untuk membahas kendala-kendala teknis di lapangan dan sekelumit pesoalan panitia. Tidak mengapa sepanjang darah perjuangan tetap mengalir memenuhi rongga-rongga kehidupan. Selain jadwal rapat panitia yang tidak bisa kuhadiri karena urusan mengajar di luar kampus setiap selasa sore ba’da azhar , kuminta mereka juga meluangkan waktu rapat setiap jum’at ba’da subuh di MKU agar aku bisa duduk rapat bersama mereka dan mengetahui problemnya. Dan sekarang aku serta SC selain akh Adnan harus terjun meng-Acc-kan beberapa tugas-tugas kepanitian karena kami harus mengerti kondisi mereka yang sementara final. Pada kesempatan rapat besama panitia di subuh hari, aku titip beratkan bahwa sebaik-baik dakwah seorang mahasiswa di kampus adalah dengan akhlak dan prestasinya. Aku berharap mereka semua bisa berprestasi, namun aku juga berharap mereka tetap menjalankan amanah dan menyelesaikan beberapa tugas kepanitiaan yang tidak banyak memakan waktu agar kedua-duanya bisa berjalan, misalnya mendata peserta, membuat formulir yang besoknya sudah harus disebarkan, memasang pamflet, dan beberapa tugas kepanitiaan lain yang ringan. Sebagai saudara muslim sudah kewajibannya untuk saling menguatkan dan menasehati, akupun mentaujih mereka, ”Akhi, Allah selalu memberi cobaan kepada orang-orang mukmin, untuk mengetahui siapa yang berjihad dan siapa yang sabar; kehidupan dunia adalah permainan belaka dan bahwa iman dan takwalah yang menghasilkan pahala; Allah akan menolong orang yang menolong agamanya”. Kupetikkan kepada mereka beberapa ayat dari Al-Qur’an dan hadits rasulullah yang menjelaskan masalah ini. Misalnya, terdapat dalam Surah Muhammad ayat 7 yang artinya kubacakan
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
kupertegas dalam surah Ali imran ayat 160 yang artinya,
“Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.”
Alhamdulillah aku bersyukur karena panitia yang terlibat dalam kegiatan ini memiliki izzah dan ghirah yang Sub’haanallah . cukuplah ayat dan hadits rasul yang mulia menjadi obat segala gundah gulana yang mereka resahkan. Tampak oleh kami (SC) yang hadir rapat subuh itu, semangat panitia yang kembali bekobar dan siap menyisihkan waktu mereka disela-sela kepadatan untuk belajar dan ujian yang tidak mereka maksudkan kecuali untuk kesuksesan kegiatan yang semoga mengundang ridha Allah ini.
Hari demi hari pun berlalu dan semakin mendekatkan kami pada tugas amanah yang menurut kami akan melahirkan kader-kader yang menjadi pelanjut tongkat estafet perjuangan dakwah di unhas. Minus sepuluh hari lagi, tidak hanya ikhwa yang harus berfikir untuk kelancaran kegiatan tersebut, akhawat juga demikian. Walau tempat pelaksanaan SII 2 nya berbeda, akhawat di Masjid kampus Unhas dan kami di luar kampus. Tetap kami harus sama dalam konsep, mulai dari pembukaan acara, muatan apa yang akan diberikan kepada peserta selama acara sampai bagaimana follow up nya. Selain itu kami juga harus sama-sama mengontrol, mengarahkan dan mengevaluasi kinerja panitia dan tidak menutup kemungkinan beberapa tugas kepanitiaan harus kami tangani mengingat kondisi mereka sekarang. Setiap selasa dari jam sembilan pagi sampai jam sebelas kami (SC ikhwa dan akhawat) harus rapat di lantai satu masjid. Insyaallah aman karena di lantai satu masjid terpasang hijab hitam dan tebal sepanjang 20 meter yang memisahkan aktivitas ikhwan dan akhawat di dalamnya.



0 komentar: