Ketua PBNU, KH. Said Agil Siradj: Wahabi Mengajarkan Kekerasan

Aneh... bukankah dalam hadits dijelaskan bahwa tanda baiknya agama seseorang dan juga tanda seseorang itu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kiamat adalah dengan mengatakan kebenaran atau diam. tapi sangat disedihkan pernyataan bapak ketua PBNU di bawah ini yang tidak berdasarkan "Tabayyun" bahkan lebih tepat disebut "Fitnah". para da'i yang hatinya tersentuh dengan pemahaman Islam yang benar berdasarkan Alqur'an dan Assunnah dan gencar mendakwahkan hal tersebut kok malah dianggap lawan dan musuh yang justru benar2 merusak islam dari luar dan dalam eh... malah dianggap kawan. benar-benar aneh tapi nyata.

Ketua PBNU, KH. Said Agil Siradj mengajak keluarga besar NU untuk mewaspadai aliran Wahabi yang mengajarkan kekerasan dengan menggunakan Islam.

Ketua PBNU, KH. Said Agil Siradj mengajak keluarga besar NU untuk mewaspadai aliran Wahabi yang mengajarkan kekerasan dengan menggunakan Islam. Pasalnya, di Indonesia ada 12 Yayasan yang beraliran Wahabi dengan didanai dari Arab Saudi.

“Waspadai aliran Wahabi, sudah ada 12 yayasan yang siap mengajarkan aliran islam keras dan tidak cocok dengan Islam Indonesia,” kata Said Agil Siradj pada wartawan di Ponpes Miftahul Ulum Desa Banyuputih Kidul Kecamatan Jatiroto, Jum’at (22/07/2011).

Dia menambahkan, untuk Jawa Timur sudah terlacak yayasan yang beraliran wahabi, seperti di Jember Yayasan Al-Faruq dan Surabaya yayasan Al-Fitro. Kedunya mengajarkan aliran wahabi yang ada di Saudi Arabia dan tidak sesuai dengan ajaran Islam untuk Indonesia yang disebarkan oleh Sunan, leluhur dan ulama penyebar Islam di Nusantara. “Jadi Aliran Wahabi tidak cocok dengan umat islam di Indonesia,” ungkapnya.

Sebanyak 12 Yayasan yang didanai dari Arab Saudi dan Negara Timur Tengah lainnya ada di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta, Sumatera dan Sulawesi. Belasan yayasan ini melegalkan aksi kekerasn dengan menggunakan cara Islam Arab, bukan Islam Indonesia yang suka dengan kedamaian dan kerukunan antar umat beragama. “Kalau ada aliran Wahabi di Lumajang, usir saja, Salafi Wahabi penebar terorisme yang melahirkan aksi pemboman Masjid Cirebon” ujar Said Agil.

PBNU berharap semua PKB sebagai partainya NU harus berani melawan aliran Wahabi, tambah Said Agil
Ketua Umum PBNU KH Said Agil Siraj kembali merilis 12 yayasan Islam yang dituduh sebagai Salafi Wahabi penebar benih radikal dan teror yang mengajarkan doktrin pengeboman.

Pernyataan itu disampaikan pada acara workshop “Deradikalisasi Agama Berbasis Kyai/Nyai dan Pesantren” yang digelar Muslimat NU di Park Hotel Jakarta, Sabtu (3/12/2011).

Dua belas yayasan Salafi Wahabi yang dituding Said Aqil Siradj antara lain sebagai berikut:
1. Yayasan Al Sofwa di Lenteng Agung, Jakarta Selatan (diketuai Abu Bakar bin Muhammad Altway Lc,),
2. As-Sunnah di Cirebon (alamat di Jl. Kali Tanjung Kecamatan Grahsan Cirebon, diketuai yang dipimpin KH Thoharoh, dan didanai oleh Kholid Bawazi, pemilik pabrik mie di Jeddah),
3. Yayasan Al-Fitrah di Surabaya, di Jalan Arif Rahman Hakim Perumahan Galaksi Ruko 26 sampai 30 (diketuai oleh Ainul Haris),
4. Yayasan Al-Faruq di jalan Danau Toba, Jember.
5. Yayasan Ulil Albab di Lampung, Sukabumi dan Bogor yang diketuai Yazid Jawaz.
6. Yayasan Ihya Turats,
7. Yayasan An-Nida dan sebagainya.
“Ada dua belas yayasan yang indikasinya di situlah Radikalisasi tumbuh; di Lenteng Agung namanya Al Shofwah
Di Cirebon As Sunnah, Jl. Kali Tanjung Kecamatan Grahsan, Cirebon yang mendanai namanya Kholid Bawazir yang punya pabrik mie di Jeddah.
Di Surabaya Jl. Arif Rahman Hakim, perumahan Galaxy, Ruko 26 sampai 30, namanya Yayasan Al Fitroh, ketuanya namanya Ainul Haris.
Di Jember Jl. Danau Toba, Yayasan Al Faruq.
Di Bandar Lampung namanya Yayasan Ulil Albab ketuanya namanya Yazid Jawas, yayasan inilah yang di Sukabumi Jl. Cimangling, di Bogor Jl. Cijeruk.
Inilah yayasan-yayasan yang mengajarkan Islam Radikal atau wahabi,” rinci Said Aqil di hadapan puluhan Muslimat NU
.
Ketua DPP Front Pembela Islam (FPI) Munarman SH sangat menyayangkan berbagai statemen Said Aqil dalam forum terbuka di hadapan para kiyai dan nyai itu.

“Said Aqil yang bertahun-tahun belajar ilmu syar’i di timur tengah dan bergelar Professor Doktor, tidak seharusnya berbicara tanpa dasar” kata Munarman

“Dari segi hukum syariat siapapun yang memfitnah saudaranya sesama muslim demi menyenangkan orang kafir, itu artinya berada dalam barisan kaum kuffar dalam memerangi umat Islam,” papar Munarman yang juga ketua An-Nasr Institute Jakarta itu. “Bukankah dalam Al-Qur’an ada ayat yang menyatakan orang-orang kafir saling tolong menolong dalam mengerjakan kemungkaran dan kebatilan?” tambahnya.


SUMBER:
http://syiahali.wordpress.com/2011/12/15/ketua-pbnu-kh-said-agil-sirad-di-indonesia-ada-12-yayasan-yang-beraliran-wahabi-dengan-didanai-dari-arab-saudi-mengajarkan-kekerasan-usir-saja/

0 komentar: