Menjalin Persahabatan yang Baik

Oleh : Rusdin, S.Si

Download tulisan, "Bismillah"



Tidak sedikit diantara kita yang merasa sulit untuk menjalin silaturrahim dan persahabatan yang dapat memperkuat keimanan, ketakwaan dan membangkitkan kecintaan kepada Allah dan Rasun-Nya secara akrab, kompak dan harmonis. Masing-masing orang dan kelompok-kelompok masih lebih banyak yang enggan untuk memulai dan menciptakan peluang terjalinnya persahabatan yang dapat mengundang rahmat, berkat dan ridho Allah.

Nah, bagaimanakah menjalin persahabatan yang baik? Berikut tips 6T = 6B yang sangat penting untuk diketahui dan dipraktekkan.

T yang pertama : TA’ARUF = BERKENALAN

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jiwa-jiwa manusia itu ibarat pasukan. Bila saling kenal mengenal akan menjadi rukun dan bila tidak saling mengenal akan timbul perselisihan” (HR. Muslim)

Berkenalan adalah salah satu kunci sukses awal dalam menjalin persahabatan yang baik, yakni aktivitas yang berkaitan dengan aspek pengembangan jati diri dan kemampuan diri untuk melakukan penelitian dan pendalaman dalam rangka untuk mengenal dan dikenal orang lain.

Etika berkenalan yang islami adalah mengucapkan dan memberi salam sambil berjabat tangan (tentunya untuk sesama jenis), kemudian memperkenalkan nama diri dengan jelas, berbicara dengan wajah ceria, ramah dan sopan (hangat), selalu antusias ketika mendengarkan pembicaraan yang dilakukan oleh kenalan baru kita atau lawan bicara kita. Biasakan diri untuk lebih banyak menjadi pendengar yang baik dengan tujuan untuk mengenali dan menggali secara lebih mendalam sifat, karakter, intelektualitas, pengalaman dan hal-hal lain yang dapat mengakrabkan hubungan persahabatan baru kita. Kemudian sampaikan pesan, wasiat dan do’a yang mengandung keselamatan ketika hendak berpisah dan akhiri pula dengan berjabat tangan serta ucapan salam.

T yang kedua : TAHABUB = BERSAHABAT DAN SALING MENCINTAI

Perkenalan dengan sesama yang telah terjalin dengan baik dan didasari dengan akhlak terpuji, pada umumnya akan menghasilkan persahabatan yang erat. Satu sama lain saling cinta mencintai, saling memahami, saling menasehati dan saling menghormati.

Setiap orang pasti mendambakan terjalinnya hubungan persahabatan yang baik, erat dan harmonis. Seorang sahabat yang baik sangat berharga kedudukannya di hati manusia lainnya. Seorang sahabat yang baik akan bersedia mendengar keluh kesah sahabatnya yang lain, bersedia meringankan penderitaannya, dan berani berkorban untuk kebaikan sahabatnya itu.

Dengan persahabatan yang baik yang terjalin antara dua orang sahabat yang saling cinta mencintai karena Allah, dapat menyelamatkan diri dari siksaan Allah dan mampu mendatangkan syafaat pertolongan Allah. Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah pernah bersabda : ”Ada tujuh kelompok manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari kiamat, dimana pada hari itu tidak ada naungan kecuali naungan dari-Nya, yaitu : pemimpin yang adil, remaja yang senantiasa beribadah kepada Allah, seseorang yang hatinya selalu terikat dengan masjid, dua orang yang saling cinta mencintai karena Allah, seorang laki-laki yang dirayu wanita cantik dan kaya untuk berzina lalu menjawab ”sungguh aku takut kepada Allah”, seseorang yang mengeluarkan sedekah secara sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya, dan seseorang yang berzikir kepada Allah di tempat yang sunyi kemudian kedua matanya mencucurkan air mata.”(HR. Bukhari dan Muslim)

Tips untuk mempertahankan persahabatan yang selalu didasari sifat saling cinta mencintai adalah sering-seringlah saling memberikan hadiah. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam juga telah mewasiatkan dalam haditsnya : “Hendaklah kalian saling memberi hadiah. Sesungguhnya pemberian hadiah itu dapat melenyapkan kedengkian”

T yang ketiga : TASAMUH = BERTOLERANSI

Komponen berikutnya untuk membangun persahabatan yang baik adalah harus selalu didasari sifat tasamuh yang berarti toleransi. Toleransi adalah kemampuan untuk saling menghargai perbedaan karakter manusia yang lain, saling menghormati prinsip dan keyakinan orang lain. Tidak memaksakan kehendak, mampu berempati terhadap keadaan orang lsin, mampu menerima pendapat orang lain, dengan tidak mengorbankan prinsip dan jati diri kita sendiri.

Toleransi dalam hal ini adalah yang berkaitan dengan hal-hal yang positif demi tegaknya kebaikan bersama. Toleransi yang tidak merendahkan harkat dan martabat manusia, serta toleransi yang tidak mengundang murka dan laknat Allah.

Tips untuk membudayakan dan memperkuat semangat toleransi adalah biasakanlah untuk selalu berlapang dada terhadap tindakan orang lain, menahan amarah, bersabar terhadap ejekan dan celaan orang lain serta suka memaafkan orang lain, dan bergaul terhadap sesamanya dengan akhlak yang baik.

Masih terdapat 3 T lagi untuk menjalin persahabatan yang baik, yang belum sempat kami sajikan pada edisi kali ini. Insya Allah pada edisi selanjutnya akan dilengkapi pembahasan ini. (sumber : ”Jangan Menunggu”, H. Wilyuddin A.R)







0 komentar: